Tittle                :  Cheosarang

Author            :  >Die_Ah^

——————————————————————————————–

Class 1-B, Yeonju High School

11.58 AM

Hyun-Hee P.O.V

“MWO?! Jadi mereka grup EAST yang terkenal itu?”

“Eung!” Ji-Kyung mengangguk, “Berdoa saja jangan sampai para penggemar mereka menindas kita, Aish~”

“Hhh~ tamatlah riwayatku!”

Aku menenggelamkan kepalaku pada kedua tangan. Kau tau, kejadian tadi membuat mood ku berada di tingkat minimum! Aish! Bagaimana nasib ku nanti?

[Flashback]

“Yah~ dasar Jin! masa mengejarku saja kau tidak bisa. Hahaha!”

“YA! namaku Ji-Kyung! bukan Jin!” ia lalu menyambar sebuah buku yang berada ditanganku.

“menurutku sama saja, Jinnie dan Jin tidak beda jauh kan?”

Setelah mengucapkan kata itu aku langsung berlari menjauhi Ji-Kyung. Kau tau, ia kalau sedang kesal selalu saja melempar apapun yang berada di dekatnya -__-.

“YA! Han Hyun-Hee! Mati Kau!!”

Ding-dong! Dugaanku tepat. Saat aku menoleh ke arah kiri sebuah buku melayang tepat ke arahku. Aku pun menunduk dan…..

‘CTAK!’

“Ya! jangan melempar buku sembarangan! Aish, Appo~”

Aku menoleh cepat kearah kanan. mataku melebar kaget. Bisa kulihat Ji-Kyung berdiri dengan mulut terbuka. Aku segera menghampirinya.

“Jinnie, apa yang kau lakukan? Aigo~ Bagaimana ini? Kelihatannya dia marah.” Ji-Kyung hanya menggeleng pelan.

“Sepertinya kita harus kabur!”

“Mwo?” Aku menoleh kearah Ji-Kyung lalu mengikuti arah pandang nya.

“Aigoo! Dia menoleh kearah kita!” Aku semakin panik.

“Hana, Dul, Set!”

[Flashback END]

Jika kau jadi aku apa yang akan kau lakukan? Menangiskah? Atau mungkin menemui nya dan meminta maaf? Aish, sepertinya aku akan gila! Bayangkan saja! Seseorang yang sangat terkenal kita lempari buku didepan banyak orang! Apalagi jika diantara mereka itu fans beratnya.

‘KRIINGG’

“Aigo, bel masuk! Aku belum mengerjakan satupun tugas Hyunnie! Huwaa~!” Ji-Kyung berteriak frustasi.

“Lalu bagaimana denganku? Aku sudah mengerjakannya dengan susah payah tapi kau malah melemparnya begitu saja. Kenapa harus tugasku yang kau lempar sih?”

“Salah siapa mengataiku jin, bodoh!”

“Hh~ sudahlah aku menyerah, tidak ada pilihan lain.”

“Ya, kau benar.” kami berdua saling pandang lalu menghela nafas kecewa.

———-

Aish, tanganku pegal sekali dan kakiku terasa sakit! Lihat! akibat tidak mengerjakan tugas kami mendapat hukuman. Kami? Ya. Aku, Ji-Kyung, dan tentu saja si pembuat masalah. Lee Jong-Eun. Kau tau, semenjak pertama kali dia membuat masalah denganku saat aku baru pindah, dia terus saja menggangu hidupku. Meneriakiku, menghadang jalanku, dan selalu saja berakhir dengan pertengkaran tanpa ujung. Dia orang paling menyebalkan yang pernah kukenal!

“Heh, Bocah! Tak kusangka kau juga akan dihukum. Hahaha!” ledek Jong-Eun saat ia menghampiri ku dan Ji-Kyung.

“Aish, diamlah! Aku sedang tidak mood untuk bertengkar denganmu.” Kataku sambil memijit kaki ku yang benar-benar terasa sakit. Jelas saja, aku berlari mengelilingi sekolah sebanyak sepuluh kali. Dan kalian pasti tau kan kalau sekolah ini mempunyai luas ratusan hektar.

Hyun-Hee P.O.V END

*****

Cafetaria, Yeonju High School

Author P.O.V

Sekelompok orang terlihat duduk sambil menikmati makan siang mereka. Terkecuali seseorang yang tengah terdiam memandangi sebuah buku di genggamannya.

“Hei, Minhyun~a! kau tidak ikut makan siang bersama?” Tanya Baek Ho yang dijawab Minhyun dengan gelengan kepala.

“Sudahlah, jangan memandangi buku itu terus. Kau tidak akan gegar otak hanya karna di lempari sebuah buku.” Ren yang sedari tadi diam mulai berkomentar.

“Bukan itu masalahnya. Aku harus mengembalikan buku ini pada pemiliknya, tapi aku tidak tau dia siapa.”

“Mungkin di dalam nya ada identitas pemiliknya.” Do Yun menyarankan. Minhyun lalu membuka lembar demi lembar buku itu.

“kurasa tidak ada. Isinya hanya—” Minhyun terdiam begitu menemukan sesuatu terjatuh dari lepitan buku itu. Ia memungutnya. Semua temannya menatapnya.

*****

“Hyun-Hee~ya, aku pulang duluan ya. Aku harus mengantar appa ke bandara. Maaf kita tidak bisa pulang bersama.”

“Gwaenchana Ji-Kyung~a. Titipkan salamku untuk ayahmu ya~”

“Eo! Tentu saja! Sudah ya, Bye~” Ji-Kyung berlari pergi meninggalkan Hyun-Hee sendiri di lorong sekolah.

“Ah, iya. Jaketku!” Hyun-Hee sedikit berlari menuju loker nya. Ia mengambil jaketnya dan beberapa buku. Saat menutup loker, ia dikagetkan dengan kemunculan seorang namja—yang sangat ia kenal—dibalik daun pintu loker itu.

“Kau yang bernama Han Hyun-Hee itu kan?”

“Ke ..kenapa kau bisa mengenalku?” Hyun-Hee terlihat bingung.

“Ingat ini?” Namja itu menunjukkan sebuah buku yang tak asing bagi Hyun-Hee. Seketika Hyun-Hee terlihat tegang. Ia menoleh ke kiri dan kanan. Berharap tidak ada orang yang melihat nya bersama namja itu.

“Tenang saja, kau aman. Aku sudah memeriksa tempat ini sebelum datang menghampirimu.” Jawab namja itu santai. “Jadi? Benar buku ini milik—”

“Kembalikan.” Potong Hyun-Hee cepat.

“Mwo?”

“Aku bilang kembalikan!” Hyun-Hee langsung mengulurkan tangannya hendak mengambil buku itu dari tangan si namja. Namun ia kalah cepat dengan tangan lelaki itu yang sudah menarik buku itu menjauh dari jangkauan Hyun-Hee.

“YA! Apa mau mu sebenarnya hah?!” Hyun-Hee berteriak. Menggertak lelaki itu agar ia mengembalikan buku nya. Namun sebuah gertakan saja tidak cukup untuk membuat namja itu takut. Ia malah berjalan mendekati Hyun-Hee.

“Kau ini, tidak pernah diajari sopan santun ya?”

“Mwo?”

“Apa begitu cara mu meminta kepada orang lain?”

“Lalu? Apa aku harus memohon padamu sambil menangis-nangis meminta buku itu dikembalikan? Cih!”

“Terserah kau saja.” Namja itu kembali mendekati Hyun-Hee. Hyun-Hee berjalan mundur perlahan.

‘Sial!’ umpat Hyun-Hee saat ia sudah tidak bisa mundur lagi karena dihalangi deretan loker. Namja itu masih terus mendekat dan semakin mendekati nya.

“Kalau kau mendekat lagi aku akan teriak!” Gertak Hyun-Hee lagi.

“Berteriak saja sesukamu. Lagipula tidak ada orang disini selain kau dan aku.” Ucap namja itu seraya meletakkan tangan kirinya di samping kepala Hyun-Hee. Ia membisikkan sesuatu.

“Kalau kau ingin buku ini kembali, datang ke club dance besok sepulang sekolah. Arra?”

*****

Yeonju High School, Seoul, South Korea

07 March :: 11.44 A.M

“Benar kemarin grup EAST menghampirimu?” Ji-Kyung bertanya saat mereka berdua tengah duduk menikmati makan siang mereka.

“Ya. Tapi tidak semuanya. Hanya seorang saja yang kau timpuk buku kemarin.” Jelas Hyun-Hee.

“Seorang?”

“Hmm. Namja tinggi dengan pipinya yang tirus.”

“Kau sedang mengejekku ya?” Tiba-tiba sebuah suara terdengar di belakang Hyun-Hee.

“K-kau..”

“Hyun-Hee, orang inikah yang kau maksud?” Bisik Ji-Kyung. Hyun-Hee hanya mengangguk mengiyakan.

“Kau ingat kata-kataku kemarin kan? Kuharap kau datang.” Namja itu berlalu meninggalkan Hyun-Hee yang bingung harus berbuat apa. Ia menatap sekeliling melihat semua siswa terutama para yeoja yang sedang berbisik sambil menatap sinis kearahnya.

“Aigoo~ aku bisa gila!” Kata Hyun-Hee menutup wajahnya dengan telapak tangan.

“Apa maksud dari ucapannya barusan?” Ji-Kyung semakin bingung dengan situasi ini.

“Aku disuruh ke club dance nya sepulang sekolah kalau ingin buku ku kembali. Jadi kau harus ikut denganku nanti.” Jelas Hyun-Hee.

“Tidak ada penolakan!” Tegas Hyun-Hee saat Ji-Kyung ingin protes. “Lagipula kau bisa bertemu lagi kan dengan pangeran mu yang menghilang itu.”

“Cish! Kau ini.” Dengus Ji-Kyung. “Kenapa kau harus menuruti perkataannya? Relakan saja. Lagipula itu hanya sebuah buku.”

“Bukan itu masalahnya. Tapi sesuatu yang ada di dalam buku itu.”

*****

“Hei, kau yakin ingin menemui nya? Memang apa yang ada di dalam buku itu?” Tanya Ji-Kyung saat mereka sedang melangkah menuju ruang dancing.

“Diam dan ikut saja.” Jawab Hyun-Hee singkat.

“Cish! Kau jahat sekali tidak memberitahu ku.” Gerutu Ji-Kyung. Dari sikapnya saat ini, ia tau Hyun-Hee sedang tidak ingin ditanyai macam-macam. ‘Apapun benda yang berada di dalam buku itu, pasti sangat penting baginya’ batin Ji-Kyung.

“Kau datang juga.” Sapa Minhyun saat mendengar pintu terbuka.

“Minhyun~a, siapa dia?” Tanya Jonghyun menatap Hyun-Hee dan Ji-Kyung bergantian.

“Biar kutebak. Kau ingin mengambil buku yang kau lempar waktu itu kan?” Tebak Aron sambil mendekati dua yeoja itu.

“Iya. Jadi mana bukunya? Kembalikan padaku.” Kata Hyun-Hee dengan nyaris tanpa ekspresi. Ia menekan semua ketakutannya. Saat Aron ingin mengambil buku itu Minhyun buru-buru merebutnya.

“Hyung, biar aku yang urusi ini. Lagipula aku sudah berjanji dengannya.” Kata Minhyun dengan senyum aneh.

“Janji?” Jonghyun, Aron, dan Baek Ho yang sedang berada diruangan itu berseru serempak.

“Baik, jika kau ingin buku mu kembali kau harus membawakan ku bekal makan siang selama 2 minggu. Bagaimana?” Tanya Minhyun dengan senyum jahilnya yang membuat Hyun-Hee mendengus kesal.

“Apa-apaan itu? Kau hanya menyuruh ku kemari untuk mengembalikan buku itu kan? Kenapa kau jadi memerintah ku membawa hal-hal seperti itu?!”

“Jadi kau tidak mau?”

“Kalian grup EAST kan? Kalian kaya, kalian terkenal. Suruh saja para fans mu untuk memberimu bekal makan siang! Mereka pasti dengan senang hati membuatkannya untukmu.” Protes Ji-Kyung juga.

“Begitu? Baiklah jika kalian tidak mau sebaiknya pergi saja.” Kata Minhyun datar.

“Hanya 2 minggu saja kan? Baik. Aku terima!” Tantang Hyun-Hee.

“Ya! Neo Micheosseoyo?! (Kau sudah gila?!)” Teriak Ji-Kyung.

“Berisik sekali disini. Ada apa?” Suara seseorang dari belakang mengagetkan kedua yeoja itu. Mereka menoleh. Sesaat Ji-Kyung langsung membulatkan matanya.

“K-kau!” Ji-Kyung tergagap. Dan bisa dilihat, orang itu juga sama kagetnya dengan Ji-Kyung.

“Bukankah kau yeoja yang mengataiku salah masuk toilet itu?” Tanya Ren memastikan.

“Aah~ maafkan aku. Aku benar-benar tidak tau kalau kau itu seorang namja.” Ji-Kyung membungkukkan badannya meminta maaf.

“Jadi benar kau ini namja?” Tanya Hyun-Hee shock. ‘Ternyata ucapan Ji-Kyung kemarin benar’ pikirnya.

“Perlu ku buktikan untukmu?” Tantang Ren.

“Aa.. tidak. Tidak perlu!” Ji-Kyung buru-buru menghentikan aksi Ren saat ia hendak membuka kancing bajunya. Hyun-Hee sudah duluan menutup wajahnya.

“Jadi bagaimana?” Tanya Minhyun kembali. Ia mengulurkan tangannya.

“Deal!” Seru Hyun-Hee menjabat tangan Minhyun.

“Bagus. Jadi mulai besok kau harus kemari saat jam istirahat. Setelah 2 minggu aku pasti akan mengembalikan buku mu.” Jelas Minhyun santai. Sepertinya ia menang kali ini.

“Baik, tapi aku punya permintaan untukmu.” Ucap Hyun-Hee. Mendadak mukanya terlihat memerah. “Jangan kau sebarkan sesuatu yang terselip di buku itu.”

“Hahaha~ Arra, Arra.” Minhyun tertawa mengingat benda itu. Hyun-Hee hanya menatapnya dengan tatapan kesal.

“Hyunnie, memang apa yang berada dalam buku itu?” Ji-Kyung berbisik padanya. Ia masih saja penasaran.

“Itu—” Suara Hyun-Hee terhenti begitu pintu terbuka dan seseorang masuk kedalam dengan nafas terengah-engah.

“Maaf, sepertinya aku terlam—” Ucapan orang itu terhenti begitu melihat Ji-Kyung. Ia benar-benar kaget. Ji-Kyung pun mendadak tegang dan kaku.

“K-kau..” Suara Ji-Kyung sangat pelan. Namun masih bisa di dengar orang itu. Ia begitu shock melihat sosok yang sangat ia rindukan dan sangat membuatnya kesal disaat yang bersamaan.

“Kim..Ji..Kyung?”  Ji-Kyung masih terlihat shock. Kakinya terasa lemas.

TBC

Yahaa~! XD Disaat Oppadeul comeback dengan album Sexy, Free, & Singlenya, author juga ikut comeback dengan keseksian(?) FF author ini #plaak. Bagaimana lanjutannya? Apa kurang memuaskan? Hohoho.. Maap, author gak bisa buat FF panjang-panjang soalnya author sibuk ngurus surat-surat Xd Bersyukurlah karna FF ini bisa terbit di tengah kesibukan author yang membludak._. Jadi kritik dan saran harus diberikan oke! ^^ Ini terbit karna dapat polling paling banyak. Dari Agum dan Aku tentunya nyahaha XD #krik.krik.krik- -“ Terakhir, selamat membaca semuanya! Terima kasih sudah setia dengan FF author *Tebar koin* Walaupun masih sedikit yang baca dan komen T-T *lap ingus dibaju Minhyun*

Salam Ppuing~ Ppuing~ dari author ^^